Hubungan PM2,5 Dan PM10 Dalam Udara Ambien Terhadap Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Studi Kasus Desa Tanjung Jambu Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat)

  • Jerri Agustan Program Pasca Sarjana Pengelolaan Lingkungan Unsri
  • poedji lukitowati hariani Program Studi S2-Kimia Universitas Sriwijaya
  • Novrikasari Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Abstrak views: 126 , PDF (English) downloads: 159

Abstrak

Meningkatnya kegiatan pertambangan batubara di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan terus mengalami peningkatan, hal berimbas pada Desa Tanjung Jambu yang menjadi portal entry jalan khusus angkat dan angkut batubara. Hal ini tentunya berpotensi mengakibatkan penurunan kualitas udara ambien. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan PM2,5 PM10, serta mengkaji faktor lingkungan fisik dan perilaku masyarakat pada usia produktif 15-64 tahun terhadap peningkatan kejadian ISPA, untuk selanjutnya diberikan rekomendasi serta strategi pengendaliannya. Penelitian ini menggunakan rancangan studi observasional analitik dengan cross sectional, sampel dipilih dengan sistem stratified random, data Partikulate Matter (PM) dikumpulan langsung menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) di dua titik sampel dengan jarak <50m dan >50m dari jalan, data Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), kondisi fisik lingkungan dan perilaku masyarakat didapatkan dari hasil observasi dan interview melalui kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PM2,5 PM10 memenuhi syarat dibawah baku mutu lingkungan. yang ditetapkan. Prevalensi masyarakat ISPA 25,5%, tidak ISPA 74,5% yang berarti tidak ada hubungan terhadap peningkatan kejadian ISPA. Lima varibel faktor fisik lingkungan dan kebiasaan masyarakat yakni ventilasi, kepadatan hunian, jarak rumah dengan jalan, perilaku merokok, cuci tangan dan penggunaan masker tidak berhubungan. Variabel kebiasaan merokok ada hubungan bermakna dengan kejadian ISPA (OR= 2.315;95% CI:1.388-4.007).

PlumX Metrics

Diterbitkan
2024-09-30