Identifikasi Kandungan Karbon dan Nitrogen pada Kotoran Sapi Feedlot Polije dan Kulit Pisang
Abstrak
Politeknik Negeri Jember mempunyai limbah kotoran sapi yang perlu dimanfaatkan agar tidak mencemari lingkungan. Namun rasio C/N kotoran sapi adalah 24. Untuk mengoptimalkan produksi biogas dapat ditambahkan bahan baku yang mengandung sumber karbon tinggi. Kulit pisang merupakan limbah dengan kandungan karbon sebesar 36% sehingga merupakan salah satu bahan baku alternatif yang dapat digunakan untuk menghasilkan biogas. Analisis total C dari kotoran sapi dan kulit pisang dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. Analisis N total feses sapi dan kulit pisang dilakukan berdasarkan metode Kjeldhal. Berat sampel untuk masing-masing jenis bahan dibuat 2 sampel, untuk kulit pisang berat sampel yang dibuat yaitu 236 mg dan 312 mg. Sedangkan untuk feses sapi berat sampel dibuat 223 mg dan 291 mg. Rata-rata karbon organik yang didapatkan dari kulit pisang yaitu 2,413%, sedangkan karbon organik pada feses sapi yaitu 4,569%. Hasil ini diperoleh dengan membandingkan terhadap grafik hubungan antara standar absolut sampel dengan konsentrasi. Pada proses pembuatan biogas kandungan nitrogen tidak boleh berlebih karena hal itu dapat mengakibatkan produksi gas amonia berlebih dari pada gas metana. Rata-rata kandungan nitrogen pada kulit pisang dan feses sapi berturut-turut yaitu 0,062% dan 0,160%. Hasil ini menunjukkan bahwa kandungan nitrogen pada sampel relatif sangat kecil sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan biogas. Hasil kandungan karbon organik dan nitrogen pada kulit pisang dan kotoran sapi dibandingkan keduanya. Nilai rata-rata rasio C/N kulit pisang sebesar 39,158% dan feses sapi sebesar 28,707%. Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua sampel mempunyai potensi menghasilkan biogas yang baik.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##